Dengan kasus penipuan yang melibatkan ratusan mahasiswa di Bogor, terungkap lima data seru yang mencerminkan imbas cacat dari utang pinjaman digital (pinjol) yang mengintai mereka. Pertama, bermacam mahasiswa yang terjebak dengan praktik pinjol karena iming iming aksesibilitas koneksi dan progres cepat, tanpa memahami resiko yang mengikutinya. Kedua, penipuan ini sering kali menyasar mahasiswa yang mencari pemecahan masalah keuangan demi pengeluaran kuliah, memperparah kondisi finansial mereka. Ketiga, para penipu memanfaatkan ketidakpahaman mahasiswa tentang bunga tinggi dan jangka waktu pembayaran pinjaman yang tidak transparan. Keempat, konteks ini menunjukkan perlunya edukasi keuangan yang lebih luhur di kalangan mahasiswa, untuk mereka dapat menciptakan keputusan yang bijak. Terakhir, kenangan pahit ini menghadirkan pelajaran berharga mengenai pentingnya melakukan riset dan mempertimbangkan solusi pembiayaan yang lebih aman, untuk stabil terhindar dari jebakan utang yang merugikan.